Hidup di dunia seperti menarik sebuah garis dari titik lahir menuju ke titik mati. Garis adalah tempat kedudukan titik- titik yang merapat. Dan setiap titik adalah ketentuan illahi. Pada saat ini kita masing-masing berada di suatu titik. Ruas antara titik lahir dan titik saat ini kita berada adalah masa lalu yang berisi ketentuan-ketentuan yang telah kita jalani, yang kini tinggal kenangan dan tak bisa kita ulangi. Sedangkan ruas antara titik saat ini dan titik mati adalah masa depan yang berisi ketentuan-ketentuan yang belum dan akan kita jalani. Kita hanya bisa berangan, berharap, berencana dan bercita-cita untuk masa depan, tapi yang akan berlaku adalah ketentuan illahi yang telah ditetapkan bagi kita. Inilah takdir. Masa depan adalah sisa hidup kita yang yang kita tak tahu panjang pendeknya.
Sebagai sebuah bahan renungan, saya tak ingin membahas hal ini panjang lebar. Saya pun tak ingin bernasihat kepada anda untuk menyikapi hal ini, tapi saya ingin menutup tulisan ini dengan sebuah pesan dari Rasulullah Nabi Muhammad S.a.w. : "Carilah duniamu seakan-akan engkau akan hidup seribu tahun lagi dan carilah akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok." (Al Hadits). Wassalam.
Selasa, 12 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar